Kamis, 29 September 2016

Haji dan Filsafat nya

Haji 1:
SEPERTI BINTANG DI LANGIT
Seorang Kakek, (100 tahun) dan istrinya (86 tahun), sudah beberapa lama didera kegundahan sebab sampai setua itu belum dikaruniai keturunan. Tak henti-hentinya, kakek ini berdoa agar Tuhan mengkaruniainya keturunan. Suatu malam ketika ia dalam sedang berdoa didalam kemahnya, ada suara yang menyuruhnya keluar, “Sekarang, pandanglah langit dan hitunglah bintang-bintang di sana, bila engkau sanggup” Ia pun menatap langit dan terdengarlah suara, “sebanyak itulah anak keturunanmu nanti” (Kejadian 15:5)
Anda mungkin sudah tahu, Kakek yang kelak menjadi Bapak dari para Nabi ini adalah Ibrahim 'alaihi salam. Usai mendengar firman itu, Ia diizinkan untuk menikahi budaknya, bernama Hajar. Dari Hajar ini lahirlah seorang bayi: Ismail (artinya: Allah mendengar permohonanmu, Isma = mendengar, Eli = Tuhan). Bertahun kemudian, istri pertama Ibrahim, Sarah pun akhirnya mengandung juga dan lahirlah: Ishak (artinya: dia tertawa). Kelak, Ishak berputra Ya’qub di Kanaan (Palestina selatan) (Ya’qub ini dinamai Israel artinya = hamba Tuhan, Isra = hamba, Eli = Tuhan). Ya’qub berputra 12 orang, salah satunya kelak menjadi pemuda mbagus nganteng dambaan wanita, yang terdampar di Mesir dan jadi menteri disana, Yusuf ‘alaihi salam.
Kelak keturunan dari 12 orang putra Ya’qub (Bani Israel) itu diperbudak di Mesir oleh Fir'aun sampai kemudian diselamatkan oleh Nabiyullah: Musa dan Harun. Begitulah, keturunan Ibrahim tersebar sejak Ur Kaldia, Babilonia hingga Mesir, "tersebar seperti bintang-bintang di langit", turun temurun banyak yang diangkat menjadi Nabi atau Rasul yang lahir dari jalur Ishak sampai kemudian dipungkasi oleh Sang Ruhullah: Almasih ‘Isa ibn Maryam 'alaihi salam.

HAJI 2:
WARISAN CEMBURU 4000 TAHUN
Ismail yang bersih dan lucu itu membuat hati Ibrahim dipenuhi bunga. Tak henti-hentinya, sore hari usai Ibrahim beribadah, ia menggendong dan peluk keturunannya dari Hajar itu. Dan dari sinilah kisah Ismail bermula. Istri Ibrahim pertama, yang awalnya rela dimadu, mulai dihinggapi rasa cemburu. Lama ia bendung rasa itu tetapi akhirnya pecah juga. Api yang mulanya di dada, terucap jua akhirnya di mulutnya: “Ibrahim, silahkan pilih: Aku atau Hajar dan anaknya. Kalau pilih Aku, silahkan pisahkan Hajar dan Ismail, usir jauh dari sini. Bila kau pilih Hajar, biarlah aku yang pergi dari sini.”
Kakek tua yang sudah matang ditempa beribu cobaan ini tentu saja menolak kemauan istri pertamanya itu. Tapi Allah justru berkehendak lain, Ismail dan Ishak memang harus pisah, sebab dari keturunan mereka berdua kelak, Allah hendak menjadikan 2 bangsa yang besar Yahudi dan Arab yang menjadi sumber cerita dunia baik damai maupun konflik berabad-abad setelahnya.
Tahun 1948, pecah perang Arab-Israel. Meskipun hanya 6 hari, tetapi akibatnya masih terasa hingga saat ini. Wilayah Palestina makin menyempit, rakyat Palestina terbuang dari tanah airnya sendiri. Nasib-nya hampir seperti Hajar dan Ismail, yang terpaksa berpisah dengan Ibrahim, Suami dan Bapak yang sangat mereka cintai dan mencintai mereka. (Konon, nama Ibrahim pun berasal dari Aba = Bapak, Rahim = Pengasih).
Kiranya, "cemburu" Sarah kepada Hajar-lah yang kelak diwariskan kepada anak cucunya hinga 4000 tahun kemudian, anak turun mereka berkonflik terus hingga tak habis-habisnya...

Haji 3:
MATA AIR ZAMZAM DAN SI IKAN HIU
Maka akhirnya, Ibrahim mengantar istri dan buah hatinya itu ke arah selatan, ribuan kilometer lebih dari Kanaan (sekarang Palestina Selatan), 10 hari perjalanan unta, ke padang pasir di wilayah Hijaz, sekitar lembah Bakka (Mekah). Sampai di Mekah, Ibunda Ismail, Hajar, bingung, sebab sejauh mata memandang, yang ada padang pasir. Ia pun bertanya “Ibrahim, kamu hendak meninggalkan kami disini? Ini keinginanmu, untuk menyenangkan istri tuamu atau kehendak Allah.” Ibrahim menjawab “Ini kehendak Allah”. Budak Hitam dari Tanah Mesir ini meneguhkan dirinya “Oh kalau ini kehendak Allah, aku ridho, sungguh Dia tidak akan menyia-nyiakan kami.”
Dengan berlinang air mata, Ibrahim meninggalkan dua orang yang sangat dicintainya itu, ia berdoa seperti direkam Al Quran, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah-Mu yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (QS Ibrahim 14:37)
Beberapa hari kemudian, bekal makan dan air minum mereka habis. Ismail yang masih orok mulai menangis. Hajar mulai bingung, sedih dan lapar. Sambil menangis Ibu ini berlari ke jajaran bukit-bukit batu yang mengelilingi lembah itu, berharap ada kafilah yang lewat dan memiliki air untuk mengobati haus mereka. Ia berlari bolak balik 7 kali antara dua bukit batu (kelak dikenal sebagai Shafa dan Marwah), tapi tak ada seorangpun disana, tak ada setetes pun air ia temui. Maka, ia balik lagi menemui bayinya. Ismail masih menangis dengan kerasnya.
Hajar yang hampir putus asa itu, terduduk disamping bayinya, tangisnya pecah, hatinya menjerit berdoa pada Allah. Allah Maha Melihat atas apa yang terjadi pada dua Ibu anak itu, Dia lalu memerintahkan Jibril untuk turun ke bumi, berdiri disamping Ismail. Ketika tangis Ismail mulai mengeras, ia menendang-nendangkan kakinya, dan disaat itu pula Jibril menghentakan kakinya ke bumi, dan…. terbitlah mata air disamping kaki kaki Ismail kecil. Jernih warnanya, segar rasanya, melimpah ruah jumlahnya. Inilah mata air mukjizat itu, buah dari doa tulus seorang Ibu dan kesucian seorang bayi: mata air yang kelak “dicicipi” oleh bermilyar penduduk bumi, tidak pernah kering sejak 4000 tahun yang lalu, Zamzam, "yang melimpah ruah"!
Bagi para kafilah di padang pasir, sumber air seperti Zamzam ini adalah harta karun. Maka daerah yang ditempati oleh Hajar dan anaknya itu menjadi makin ramai. Banyak kafilah dagang yang singgah dan menetap disitu. Kelak, salah satu kabilah dari selatan, klan Jurhum, akan menetap disitu dan menikahkan putri mereka dengan Ismail dan menurunkan klan paling terkenal dalam sejarah arab, "si ikan Hiu" alias Quraisy.

HAJI 4:
MINIATUR SIDRATUL MUNTAHA
Suatu saat ketika Ismail menganjak dewasa dan Ibrahim sedang menjenguk mereka, datang perintah Allah kepada mereka berdua untuk membangun kembali Ka’bah. Dikatakan membangun kembali, karena sebenarnya yang mendirikan Ka’bah pada mulanya adalah moyang manusia pertama yakni Adam. Kala itu, Adam yang kesepian karena diturunkan ke bumi pisah dengan Hawa, sering teringat dengan keindahan ibadah para Malaikat yang bertawaf mengelilingi Sidratul Muntaha. Ia pingin meniru Ibadah para malaikat itu, tetapi dimanakah Sidratul Muntaha dibumi ini? Allah Maha Pengasih! Dia mengutus Jibril mewahyukan pada Adam agar membangun “miniatur Sidratul Muntaha” di bumi, agar ia dan anak keturunannya kelak, dapat bertawaf mengelilingi bangunan itu. Adam melaksanakan perintah Tuhan, didirikannya sebuah bangun berbentuk kubus dengan batu hitam dari Surga disudutnya, Ka’bah!
Begitulah, Ka’bah menjadi tempat tawaf Adam dan keturunannya. Beberapa ratus tahun kemudian, bangunan itu mulai hilang ditutupi pasir, bahkan – mungkin zaman Nabi Nuh ‘alaihi salam, bangunan itu terendam banjir.
Sekarang, Ibrahim dan Ismail diperintahkan meninggikan bangunan tinggalan Kakek moyang mereka. Setelah beberapa hari, pekerjaan mereka selesai. Ibrahim berdiri di samping Ka’bah dan berdoa, sebagaimana direkam dalam Al Quran:
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS Al Baqarah 2:127-129)

HAJI 5:
SANG BATU PENJURU
Akhir doa itu menyebutkan permohonan agar dikalangan anak turun Ismail kelak, akan dibangkitkan seorang Rasul. Doa Ibrahim ini akan terwujud 2500 tahun kemudian: 12 Rabiulawal 53 tahun sebelum hijriah, bertepatan dengan Senin, 20 April 571 Masehi, lahir dari rahim Aminah, seorang anak lelaki yang dikemudian hari mengubah dunia! Sekarang, namanya diserukan dengan syahdu, oleh puluhan juta muadzin di masjid-masjid dan surau di seantero bumi. Setiap detik, setiap menit, tak henti-hentinya, milyaran mulut di antero bumi mendendangkan shalawat untuknya, membumbung suaranya menembus 7 lapis langit...
Kitab yang dibawanya, Al Quran adalah buku best seller dan paling banyak dibaca. sepanjang abad. Kisah hidupnya ditulis dengan amat teliti: bagaimana jalannya, duduknya, senyumnya bahkan berapa helai jenggotnya. Al Maqari mengarang tentang sandal-nya saja, sebuah buku setebal 500 halaman! Wujud paripurna dari doa Ibrahim dan batu penjuru dari sekalian nabi dan rasul ini adalah, Muhammad shalallahu ‘alaihi wa alihi wa salam...

HAJI 6:
PARA TAMU ALLAH
Selesai bertawaf mengelilingi bangunan kuno tinggalan Adam yang baru mereka renovasi, Ibrahim mendapat perintah agar menyeru manusia untuk berhaji. Ibrahim heran, bagaimana orang bisa mendengar panggilan saya? Allah kemudian berfirman, “Serulah manusia untuk berhaji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, mengendarai unta yang kurus, yang datang dari segenap penjuru yang jauh! (QS Al Hajj 22:27)
Mematuhi perintah Allah – menurut sebuah riwayat – Ibrahim lalu berseru memanggil manusia untuk berhaji dengan seruan yang bisa didengar ruh anak Adam baik yang sudah lahir maupun yang belum sampai hari kiamat kelak! Siapa yang ruh-nya "menjawab seruan Ibrahim", niscaya dia akan pergi berhaji, sebaliknya yang ruh-nya "tidak menjawab" dia tak akan mampu berkunjung ke baitullah!
Haji adalah undangan dari Allah. Siapa yang diundang? Seluruh manusia, kita semua! Maka barangsiapa yang mau menjawab undangan itu, Allah-lah yang akan “mengurus kelancaran” perjalanan mereka. Para Haji adalah tamu Allah. dan karena menjadi tamu Allah, maka Allah menjamin bahwa, siapa yang menjawab seruan Ibrahim itu, maka orang itu akan datang, "ya’tuuka rijaalan", baik berjalan kaki, maupun "wa’alaa kulli dhaamirin", mengendarai unta yang kurus, lambang kesulitan perjalanan.
Anda mungkin pernah lihat, saudara-saudara kita yang bertawaf sambil ditandu, kakek nenek yang hampir mendekati jompo, yang penglihatan hampir kabur, yang tulang-tulangnya digerogoti asam urat dan reumatik, tetapi mereka tetap menjawab panggilan moyang mereka Ibrahim, undangan Tuhan untuk berhaji ke tanah suci. Ya’tiina min kulli fajjin ‘amiiq, datang dari pelosok negeri yang jauh. Dari Maroko sampai Merauke, dari Rusia sampai Australia!
Siapa pun yang hendak haji akan merasakan bahwa ada tangan-tangan tak terlihat yang membantunya, melimpahkan karunia Tuhan yang banyak bagi kelancaran proses hajinya, hingga seakan-akan tanah, air, bahkan angin ikut membantunya. Kalau disini, Anda pernah mendengar ada petani karet, mau naik haji, tiba-tiba sadapan karetnya deras sekali, Anda tidak perlu heran. Seorang tukang sapu disebuah universitas di Jakarta, tiba-tiba bisa terpilih undian naik haji dibiayai Universitasnya. Bahkan, Suhadi, tukang cukur di Malang, Jawa Timur, bisa naik haji dengan cara mengumpulkan rupiah demi rupiah hasil kerjanya!
Pesannya: Kalau tahu bahwa Haji itu tamu Allah, mosok sampeyan masih tega "mengkomersialisasi" penyelenggaraan haji, apalagi sampai berani "mengkorupsi" sumbangannya. hiks...

HAJI 7:
"MALAIKAT MENGHAJIKANMU SETIAP TAHUN"
Kisah Bekal Terbaik
Alhajju asyhurun ma’luumaatun, haji itu pada bulan-bulan yang telak diumumkan! Rentang bulan-bulan yang dimaksud adalah, sejak 1 Syawal sampai 13 Dzulhijjah. Walau rentangnya hampir 2 bulan setengah, tetapi puncak prosesi haji hanya berlangsung 5-6 hari yakni sejak 8 Dzulhijjah sampai 12-13 Dzulhijjah. Untuk menjalani proses yang hanya 5-6 hari itu, jutaan umat Islam diseluruh dunia, telah mempersiapkan dirinya sejak jauh hari sebelumnya, bahkan ada yang sepanjang rentang usianya.
“Seperti biasanya, Alquran senantiasa mengajak pikiran kita untuk bergerak dari yang material ke yang spiritual” Tulis Abdullah Yusuf Ali dalam The Meaning of Glorius Quran, “Bila kita memerlukan bekal untuk menempuh perjalanan di muka bumi ini, maka berapa banyak bekal harus Anda kumpulkan untuk menempuh perjalanan akhir ke dunia masa depan? Bekal terbaik adalah tetap berperilaku benar, dan ini tak lain adalah takwa!”
Untuk menempuh perjalanan ke Saudi Arabia dan memenuhi biaya hidup disana memang diperlukan dana yang tidak sedikit. Untuk menjalani ritual haji: Tawaf, Sai, Mabit di Mina, Melontar Jumrah dan lainnya, butuh fisik yang prima. Tetapi Haji adalah perjalanan fisik dan spiritual sekaligus. Karena itu, selain bekal material perlu juga Anda persiapkan bekal ruhani yang cukup, agar ziarah yang Anda lakukan bukan hanya pelesir ke tempat-tempat suci, pulang memborong oleh-oleh lalu menyandang gelar haji fulan atau hajjah fulanah. Anda musti mengumpulkan dana yang cukup untuk haji Anda. Di Indonesia, Anda boleh mengundang handai taulan sekampung untuk datang mendoakan Anda saat walimah safar. Anda siapkan ini itu untuk kenyamanan perjalanan Anda. Tetapi jangan lupa satu hal bahwa: menabung kebaikan dalam hidup yang benar atau takwa itulah yang paling penting harus Anda persiapkan! Allah menegaskan, watazawwaduu, fa-inna khayraz zaadit taqwaa, berbekalah, sungguh sebaik-baik bekal adalah taqwa! (QS al Baqarah :197)
Ada kisah indah tentang takwa ini. Namanya Abu Abdurrahman Abdullah bin Mubarak al-Hanzhalial al Marwazi, yang lahir tahun118 H/736 M. Orang memanggilnya Abdullah bin Mubarak. Ia ahli hadist, seorang sufi yang termasyhur, ahli dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, antara lain dibidang gramaika dan kesusastraan. Ia adalah seorang saudagar kaya yang banyak memberi bantuan kepada orang-orang miskin. Ia meninggal dunia di kota Hit yang terletak ditepi sungai Eufrat pada tahun 181H/797 M.
Abdullah bin Mubarak menuturkan kisahnya.
Aku adalah seorang yang sangat suka menunaikan ibadah haji. Bahkan setiap tahun aku selalu berhaji. Pernah pada suatu hari, seperti biasanya setiap aku akan menunaikan ibadah haji, aku mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan keberangkatanku.
Aku pergi ke pasar unta dengan membawa lima ratus dinar untuk membeli seekor unta untuk perjalanan hajiku. Ternyata uangku tidak cukup untuk membeli seekor unta. Maka aku pulang kembali ke rumah. Namun di tengah perjalanan, aku melihat seorang wanita sedang berdiri di tempat sampah. Dia mengambil bangkai seekor ayam dan membersihkan bulu-bulunya, tanpa menyadari kehadiranku di dekatnya.
Aku menghampirinya dan berkata kepadanya, "Mengapa engkau melakukan ini, wahai hamba Allah?" Wanita itu menjawab, "Tinggalkan aku, dan urus saja urusanmu sendiri! Daging ini haram untukmu tetapi halal untukku" Aku berkata, "Demi Allah, beritahukan kepadaku keadaanmu yang sebenarnya!"
Wanita itu berkata, "Baiklah, akan kukatakan keadaanku yang sebenarnya karena engkau telah memaksaku dengan bersumpah atas nama Allah. Ketahuilah! Sesungguhnya aku adalah wanita Alawiyyah (keturunan nabi SAW). Aku mempunyai tiga orang anak kecil dan suamiku telah meninggal dunia. Sudah tiga hari ini, aku dan anak-anakku belum makan apa-apa. Aku sudah mencari sesuap nasi kemana-mana demi tiga orang anakku, namun aku tidak menemukannya selain bangkai ayam ini. Maka aku akan memasak bangkai ini karena ia halal untuk aku dan anak-anakku."
Ketika aku mendengar apa yang dikatakan wanita itu, sungguh bulu kudukku langsung berdiri tegak, hatiku terasa tersayat-sayat oleh derita mereka. Aku berkata dalam hati, "Wahai Ibnu Mubarak, HAJI MANA yang lebih mulia daripada menolong wanita ini?"
Kemudian aku berkata kepada wanita itu, "Wahai wanita Alawiyyah, sesungguhnya bangkai ayam ini telah diharamkan untukmu. Bukalah bungkusanmu, aku ingin memberimu dengan sedikit pemberian." Lalu wanita itu mengeluarkan sebuah bungkusan dan aku pun menumpahkan semua uang dinarku ke dalam bungkusan itu.
Wanita itu langsung berdiri tergesa-gesa karena bahagia dan dia mendoakan kebaikan untukku. Kemudian aku pulang ke rumah, sementara keinginanku untuk pergi haji sudah pupus. Lalu aku menyibukkan diri dengan banyak istighfar dan beribadah kepada Allah.
Musim haji usai, rombongan haji pun balik ke tempatnya. Abdullah bin Mubarak mendatangi teman-temannya dan mendoakan agar haji mereka mabrur. Temannya pun menjawab sama "semoga hajimu pun mabrur juga duhai Abdullah bin Mubarak". Abdullah bin Mubarak bingung, bukankah dia tidak berangkat ke Mekah? Teman-temannya bercerita, bahwa saat mereka tawaf, sai, ataupun wukuf di Arafah, mereka pun melihat Abdullah bin Mubarak bersama mereka. ikut berhaji bersama teman-temannya.
Masih diselimuti kebingungan, malamnya Ibnu Mubarak mimpi bertemu Rasulullah SAW. Sang Nabi datang dan bersabda padanya: “Wahai Ibnu Mubarak, engkau telah memberikan uang dinarmu kepada salah seorang keturunanku. Engkau telah melapangkan kesusahannya dan engkau telah memperbaiki kondisinya dan anak-anaknya. Maka Allah telah mengutus malaikat dalam rupamu. Malaikat itu menunaikan haji untukmu setiap tahun. Dan pahala untukmu akan mengalir terus hingga hari kiamat."

HAJI 8:
IHRAM
Disuatu tempat yang telah ditentukan (miqat), jamaah memulai niat untuk haji atau umrah serta memulai ihram. Ihram berasal dari kata haram artinya larangan, yaitu memasuki keadaan, yang dalam keadaan itu orang harus mengenakan pakaian ihram, dan tak menjalankan perbuatan, yang biasanya dihalalkan.
Quran hanya menyebutkan tiga larangan saat Ihram yaitu rafats (berbicara tak senonoh), fusuq (caci maki dan berbuat fasik), dan ber-jidal (ribut berbantah-bantahan). Tiga-tiga-nya kelihatannya hanya urusan mulut yang terlihat remeh, tetapi siapa pun yang pernah naik haji akan membuktikan fakta di balik semua larangan itu. Di tanah suci, tempat doa demikian mujarab, apa yang terucap lewat mulut bisa "langsung dibayar kontan", manusia harus hati-hati dengan ucapan mereka. Kita banyak mendengar cerita ihwal para jemaah Haji yang “ditegur” oleh Allah “langsung” karena karena urusan keseleo lidah.
Warna baju ihram yang putih tanpa jahitan adalah hidup yang sederhana, tulus, atau tanpa pretensi. Itulah pakaian hidup yang sebenarnya. “Hanya ibadah haji sajalah yang dapat melaksanakan sesuatu yang tampak mustahil, yaitu berbagai manusia dari golongan dan negara mana pun, memakai pakain yang sama dan mengucapkan kalimah yang sama. Jadi ibadah haji membuat setiap orang Islam, sekali dalam seumur hidup, masuk dalam pintu gerbang persamaan derajat yang sempit, menuju ke arah persaudaraan yang luas. Tiap-tiap orang sama pada waktu lahir dan mati; cara-cara mereka hidup dan mati pun sama pula; tetapi ibadah haji adalah satu-satunya kesempatan yang mengajarkan bagaimana mereka menempuh hidup yang sama, dan mempunyai perasaan yang sama.” (Maulana Muhammad Ali)

HAJI 9:
YANG LEBIH MULIA DARI HAJAR ASWAD
Hajar aswad adalah "batu hitam" yang terletak di sudut sebelah tenggara Ka'bah, yaitu sudut dari mana Tawaf dimulai. Konon, batu ini merupakan jenis batu 'ruby' yang diturunkan Allah dari surga melalui malaikat Jibril. Hajar Aswad yang diyakini aslinya berupa sebongkah batu pernah hancur - sewaktu Ka'bah di "bom" oleh pasukan khalifah Abdul Malik bin Marwan saat menumpas perlawanan Ibn zubair - dan telah terpecah menjadi delapan keping yang yang terpaksa digabung kembali dan diikat dengan lingkaran perak.
Batu hitam itu sudah licin karena terus menerus dikecup, dicium dan diusap-usap oleh jutaan bahkan milyaran manusia sejak nabi Adam, yang datang ke Baitullah baik untuk Haji maupun untuk tujuan UMRAH. Harap dicatat bahwa panggilan Haji telah berlangsung sejak lama yaitu sejak Nabi Adam AS. Bahkan masyarakat jahiliah yang musyrik dan penyembah berhala pun masih secara setia melayani Jama'ah Haji yang datang tiap tahun dan berbagai belahan dunia. "Batu itu dulunya putih" ujar Rasulullah, "dosa-dosa anak Adam menghitamkannya"
Setiap musim haji, disamping ritual tawaf yang biasa dilakukan, Hajar aswad ini menjadi "incaran" jutaan jemaah haji untuk mereka cium atau bahkan beri salam dari kejauhan. Seorang yang baru pulang berhaji, akan begitu bahagia - sekaligus bangga - kala bercerita, bahwa dia bisa mencium Hajar Aswad ini. Batu ini dianggap "begitu mulia", sehingga sangat banyak manusia "berebutan", ingin "mencium kemuliaannya". Tetapi, ada yang lebih mulia dari Hajar Aswad ini.
Marilah kita dengar cerita Ibnu Umar ra. berikut ini. Ia pernah melihat Rasulullah saw. mengelilingi Ka’bah. Ia mendengar Nabi berkata, mengajak bicara dengan Ka’bah, “Betapa indahnya engkau, dan betapa harumnya keagunganmu. Tapi, demi yang diriku berada dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya kehormatan orang Islam lebih besar di sisi Allah. Lebih mulia dari pada kehormatanmu. Hartanya, darahnya, harus dihormati. Dan tidak boleh berprasangka apa pun kepadanya kecuali yang baik saja.” (Tafsir Al-Durr al-Mantsur 7:565)
Pesannya: Hati adalah bait Allah dalam diri manusia. karena itu, hormatilah sesama manusia, muliakan sesamamu. Jangan sekali meremehkan, menghina, dan menyakiti hati orang lain. Siapa pun yang menyakiti hati sesamanya berarti sedang menghancurkan rumah Tuhan (bait Allah) dihati mereka.

HAJI 10:
SA’I
Kata sa’iyun berarti lari, dan menurut syari’at Islam, sa’i berarti berlari-larinya jamaah haji antara dua bukit yang letaknya di kota Makkah, yang disebut Shafa dan Marwah. Qur’an menerangkan ihwal sai ini dalam sebuah ayatnya, “sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar-syiar Allah, maka barangsiapa menunaikan ibadah haji atau ‘umrah ke Rumah Suci, tak ada dosa baginya jika ia mengelilingi keduanya” (QS Al Baqarah:158).
Masih ingat dengan kisah Ibunda Ismail, Hajar yang berlari di antara dua bukit untuk mencari air? Dahulu kala, saat Hajar hidup, dua bukit itu masih berupa bukit terjal. Sekarang antara Shafa dan Marwah sudah dihubungkan dengan lantai halus berkeramik. Jarak Shafa dan Marwah sekitar 400 meter, bila itu ditempuh 7 kali bolak-balik hanya sekitar 2,8 kilometer. Sa’i, adalah perlambang ihwal kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi kesukaran dan cobaan. Seperti Hajar, kita harus memastikan bahwa setiap usaha kita hendaknya dimulai dari niat yang Shafa (kesucian) agar kelak mencapai Marwah (kesuksesan), bahkah dengan kemurahan-Nya kita akan mendapatkan zamzam (hasil yang melimpah ruah!)

HAJI 11
YAUMUT TARWIYAH DI MINA
Thawaf dan sa’i adalah ibadah yang mula-mula harus dijalankan oleh setiap jamaah haji pada waktu ia tiba di Makkah, baik ia berniat untuk menjalankan ‘umrah atau haji saja, atau menggabungkan haji dan ‘umrah secara qiran atau tamattu’. Apabila jamaah haji menjalankan ibadah ‘umrah saja, atau menggabungkan haji dan ‘umrah secara tamattu’, maka setelah selesai menjalankan ‘umrah, ia keluar dari keadaan ihram; dan ia baru menjalankan ibadah haji yang sesungguhnya pada 8 Dzulhijjah, tatkala seluruh jamaah haji, laksana lautan manusia bergerak bersama-sama ke Mina (11 km sebelah timur Mekah).
Mina memiliki arti historis yang penting karena dahulu, disinilah Rasulullah dibaiat oleh 60 orang pemeluk islam awal dari Yatsrib, kaum yang kemudian menjadi penyokong dakwah Islam yang paling gigih.
Tanggal 8 Dzulhijjah disebut yaumut-tarwiyah, hari tarwiyah (makna aslinya saat siraman atau saat memuaskan dahaga), karena pada hari itu seluruh jamaah haji menyediakan air, guna hari-hari berikutnya, atau karena saat itulah dimulainya ibadah haji yang sesungguhnya yang akan mendatangkan kepuasan rohani bagi mereka. Di Mina ini, para jamaah bermalam (mabit), dan esok harinya, tanggal 9 Dzulhijjah, tengah hari, mereka berangkat ke padang ‘Arafah.

HAJI 12:
WUQUF DI ‘ARAFAH
‘Arafah adalah padang pasir yang terletak 26 km arah timur Makah. Luas padang pasir Arafah sekitar 4×2 km atau 800 hektar. Kalau 1 orang butuh tempat 1 m2, maka Arafah bisa menampung 8 juta orang. Karena Rasulullah pernah bersabda bahwa bahwa “seluruh arafah adalah tempat wukuf”, maka ‘Arafah akan penuh jika jumlah jamaah haji sudah 3 kali lipat dari sekarang.
Mengapa tempat ini disebut ‘Arafah yang artinya pengenalan? Gerangan di sinilah dahulu Bapak dan Ibu kita, Adam dan Hawa bertemu setelah lama berpisah. Di sini juga, Ibrahim as., dituntun oleh malaikat Jibril yang berkata, “Tempat ini bernama pengenalan ‘Arafah, maka kenalilah manasik hajimu”. Disini jugalah, para jamaah haji Wuquf (artinya bediam diri) untuk berdzikir, berdoa, sampai matahari terbenam, sehingga mereka dikaruniai ma’rifah oleh Allah Azza wa Jala...
Arafah inilah, miniatur dari padang al Mahsyar... di sini, seluruh jamaah haji berkumpul disatu tempat, di satu waktu, semuanya berdiam diri (wukuf), mencapai keheningan dalam batin, sehingga Tuhan mengkaruniai mereka makrifat...
Nabi saw wukuf di Arafah, disaat matahari hampir terbenam , beliau berkata: “Wahai Bilal suruhlah umat manusia mendengarkan saya. “Maka Bilal pun berdiri seraya berkata, “Dengarkanlah Rasulullah saw, maka mereka mendengarkan, lalu Nabi bersabda: “Wahai umat manusia, baru saja Jibril a.s, datang kepadaku,maka dia membacakan salam dari Tuhanku, dan dia mengatakan; “Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa orang-orang yang berwukuf di Arafah , dan orang-orang yang bermalam di Masy’aril Haram (Muzdalifah) , dan menjamin membebaskan mereka dari tuntunan balasan dan dosa-dosa mereka. Umar ibn Khattab pun berdiri dan bertanya, "Ya Rasulullah, apakah ini khusus untuk kita saja?" Rasulullah menjawab, "Ini untukmu dan untuk orang-orang yang datang sesudah mu hingga hari kiamat..."

Anda sudah berhaji dengan FALSAFAH seperti tulisan di atas? 

Rabu, 14 September 2016

Mengenang Tragedi Idul Adha Berdarah 1962

Penembak Soekarno itu anggota Jamaah DI/TII

 (1686 Views) September 12, 2016 10:21 am | Published by Islamnus | No comment
Senin, 12 September 2016

ISLAMNUSANTARA.COM – Saat itu KH Zainul Arifin sudah satu tahun lebih menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong yang dibentuk Presiden Soekarno. KH Idham Chalid sudah 5 tahun memimpin Nahdlatul Ulama. Sementara KH Saifuddin Zuhri baru 12 hari dilantik menjadi Menteri Agama RI.
Pada tahun 1962, tepatnya hari Rabu 14 Mei pagi, Kiai Zainul Arifin yang juga Panglima Hizbullah pada masa Revolusi Fisik itu pergi ke masjid Baiturrahim di Istana Negara, Jakarta, untuk mendirikan Shalat Idul Adha bersama Presiden Soekarno.
Pada Shalat Idul Adha waktu itu, Ketua PBNU KH Idham Chalid bertindak sebagai imam, sementara khotibnya Wakil Menteri Pertama Bidang Pertahanan dan Keamanan/KSAD Abdul Harris Nasution.
Ketika mendirikan Shalat Id yang dimulai sekitar pukul 7.50 WIB tersebut, Soekarno berada di barisan terdepan jamaah. Di sebelah kirinya ada Abdul Harris Nasution. Di Samping Nasution ada KH Zainul Arifin. Di Samping Kiai Zainul ada KH Saifuddin Zuhri. Shalat Id berlangsung aman hingga memasuki rakaat kedua.
Cucu KH Zainul Arifin, Ario Helmy, dalam catatannya menggambarkan seperti berikut:
Keheningan khusuk berlangsung khidmat melingkupi umat memuji Sang Maha Agung dalam ruku’ mereka pada rakaat kedua Idul Adha tersebut.
“Sami’allahu liman hamidah,” ucap imam KH Idham Chalid. Belum sempat jamaah menyahuti seruan imam dengan “rabbana wa lakal hamdu,” dari barisan ketiga jamaah bagian kiri, tiba-tiba pecah teriakan lantang seorang jamaah, “Allahu Akbar…!”, seraya tangannya mengacungkan pistol yang diambil dari betis kanannya.
Ia adalah seorang penembak tepat, mestinya sasaran tembaknya tidak bakal luput dari muntahan pelurunya, namun anggota pengawal presiden berhasil menepiskan tangan pembokong itu dengan sigap hingga senjata api sang penembak gelap melenceng ke sisi kiri target yang ditujunya, Soekarno!
“Dor…!” peluru menyalak nyaring.
Orang-orang, termasuk imam bertiarap. Lalu suasana berubah kacau balau.
KH Zainul Arifin dalam upayanya merebahkan diri di atas sajadah, malah jatuh tersungkur. Bahu kirinya terasa basah. Ketika dia mencoba meraba bagian tubuhnya yang terasa hangat, didapatinya buhul dasinya sampai terputus. Darah segar merembesi kemeja putih hingga ke jas luarnya. Sedikit lagi peluru bisa mengenai jantungnya.
“Saya kena…,” desah tokoh NU tersebut pasrah, di antara kekacauan di sekelilingnya.
“La haula wa la quwwata illa billahil aliyyil adzim,” begitu ucap kiai bermarga Pohan asal Barus tersebut. Matanya mulai berkunang-kunang. Ia terus berdzikir, bertasbih. Menyeru-nyeru tuhannya Yang Maha Kuat…
Empat jamaah lainnya juga turut terluka, KH Idham Chalid, Pengawal Presiden Ipda Darjat, Pengawal Presiden Brigadir Susilo dan pegawai istana Mohammad Noer.
Belakangan, diketahui pelakunya adalah orang yang berafiliasi dengan kelompok DI/TII. Target utamanya adalah Soekarno.
Sejak itu, KH Zainul Arifin, berkali-kali keluar masuk rumah sakit. Sepuluh bulan kemudian, tepatnya 2 Maret 1963, akhirnya meninggal dunia setelah mengalami koma selama beberapa hari sebelumnya karena berbagai komplikasi. Keesokan harinya ia dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata di Jakarta. (ISNU)

Minggu, 11 September 2016

Keadilan Tuhan dan Rahasia Perbedaan

Masalah keadilan termasuk masalah penting yang pemahaman atasnya menjadikan manusia (khususnya umat Islam) tercerahkan dan penuh optimistis menghadapi hidup atau sebaliknya akan menjadi manusia pesimis dan pasif dalam arena kehidupan. Karena itu pemahaman yang benar dan proporsional atas keadilan ini merupakan agenda besar untuk menyingkap misteri tujuan dan hikmah penciptaan.

Keadilan menempati posisi penting dalam Islam, sebagai salah satu cabang Tauhid. Keadilan memiliki keterkaitan erat dengan diamalkannya agama. Tanpa meyakini keadilan, tidak berguna kita mengamalkan agama dan menyembah Tuhan. Sebab, tanpa keadilan, seluruh nilai baik dan buruk tidaklah berarti serta penyembahan kepada Tuhan tidaklah berguna. Misalnya, jika orang berbuat baik maka tentu harus mendapatkan ganjaran kebaikan dari Tuhan, dan jika berbauat buruk harus mendapatkan hukuman dari Tuhan. Ini adalah keadilan ilahi, karena telah menempatkan sesuatu pada tempatnya. Jika kita tidak percaya pada hal itu, yang berarti bisa saja orang baik dihukum Tuhan (dimasukkan ke neraka) dan orang jahat di beri ganjaran surga oleh Tuhan, maka untuk apa kita mengamalkan agama. Karena toh, percuma saja berbuat baik atau buruk, karena hasilnya tidak sesuai. Dari sini keadilan memiliki hubungan erat pula dengan janji kebangkitan di akhirat.

Begitu pula, keadilan berhubungan erat dengan kehidupan manusia sebagai individual dan sosial,sehingga manusia senantiasa mengejar keadilan dan menolak kezaliman. Bayangkan jika keadilan tidak ditegakkan dan kezaliman meraja lela?

Alquran dalam banyak ayatnya juga menegaskan pentingnya keadilan. Misalnya, “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan…” (Q.S. an-Nahl: 90); “Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk tidak berlaku adil”. (Q.S. al-Maidah: 8); “Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melakukan keadilan”. (Q.S. al-Hadid: 25) “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil”. (Q.S. al-Mumtahanah: 8).

Mungkin timbul keberatan di hati manusia akan keadilan ilahi. Hal ini karena adanya perbedaan yang dalam antara satu manusia dengan yang lainnya. Sebab kenyataan yang kita hadapi dalam hidup ini, seringkali membuat kita berkesimpulan bahwa jurang perbedaan yang ada menyimpan ketidakadilan (kezaliman). Ada orang yang bekerja keras, tetapi hidupnya tetap dalam kesulitan. Ada orang yang hanya ongkang-ongkang kaki, tetapi hidupnya melimpah mewah. Ada orang yang melihat kondisi ini sebagai ketidakadilan Tuhan, padahal boleh jadi, itu akibat ketidakadilan manusia.

Kekeliruan berpikir ini terjadi akibat kekeliruan memahami makna keadilan sebagai kesamaan. Pembagian yang adil, bagi mereka adalah pembagaian yang sama. Padahal defenisi ini sangat parsial dan hanya bisa berlaku pada kondisi tertentu saja. Pada kondisi berbeda, atau bahkan pada umumnya, penyamaan akan menyebabkan ketidakadilan. Misalnya, menyamakan uang jajan anaknya yang masih SD dengan anak kuliah.

Begitu pula dalam peran di kehidupan ini. Misalnya, jika semua orang adalah petani, maka tidak ada pula petani itu sendiri, sebab petani memerlukan cangkul, pupuk, racun, dan lainnya, sementara itu semua tidak ada karena tidak ada tukang cangkul, tukang pupuk, atau tukang buat racun. Jika semua orang kaya, maka kekayaan itu sendiri tidak akan ada harganya, jika malam terus-menerus tanpa siang, maka malam tidaklah ada. Jika semuanya muslim dalam tingkatan yang sama, Islam pun tak kita kenal. Jadi berpasangan dan perbedaan merupakan hal penting alam makhluk (ciptaan). Artinya perbedaan menunjukkan keadilan sedangkan penyamaan akan berakibat pada kezaliman. Jadi, dari sisi penciptaan perbedaan yang terjadi adalah keniscayaan yang tidak merusak keadilan Tuhan.

Karena itu, perbedaan memiliki rahasia dalam alam penciptaan. Di antara rahasianya adalah sebagai berikut :
  1. Jika tidak ada perbedaan, maka Tuhan harus menciptakan satu makhluk saja, karena jika menciptakan lebih dari satu akan meniscayakan perbedaan. Sebab, mustahil ada dua hal tanpa ada perbedaanya.
  2. Perbedaan menunjukkan pada keagungan tatanan alam (dan manusia), karena, tanpa perbedaan, tidak akan ada kemajuan dan keanekaragaman serta keseimbangan yang mengarahkan pada kesempurnaan.Allah berfirman : “Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasa dan warna kulitmu.” (Q.S. al-Rum: 22).
  3. Perbedaan menunjukkan kesalinghubungan dan kesalingbutuhan yang merupakan karakter makhluk.
  4. Perbedaan itu akan menghadirkan mozaik keindahan dan pengenalan eksistensi kebaikan secara beragam dan bertingkat.
  5. Dalam penalaran filososfis, perbedaan merupakan hal yang esensial dan bagian dari keberadaan itu sendiri. Karenanya, menghilangkan perbedaan sama dengan menghilangkan eksistensi atau wujud itu sendiri. Sebab, penciptaan setidaknya berdasarkan pada dua hal yaitu: mungkin untuk diciptakan dan mengandung kebaikan. Maka perbedaan dalam penciptaan sudah memenuhi dua dasar tersebut, artinya perbedaan merupakan hal yang mungkin dan mengandung kebaikan. Karena yang mustahil dan tidak memiliki kebaikan, tidak akan diciptakan oleh Allah.
  6. Meskipun ada perbedaan, namun Tuhan menilai setiap orang sesuai dengan aktualisasi potensinya. Jika setiap manusia itu mengaktualkan potensinya hingga mencapai puncak kesempurnaan, maka semuanya sempurna, meskipun dalam tingkatan yang berbeda. Inilah mengapa Allah dalam kitab-Nya menyamakan para Nabi sekaligus juga membedakannya (lihat Q.S. al-Baqarah: 253 dan 285).
Karena itu mari kita menghormati dan merayakan perbedaan dalam pikiran, sikap, dan perilaku kita sehari-hari, tanpa diembel-embeli dengan hinaan yang merendahkan, cacian yang menjengkelkan, atau tuduhan yang mengundang permusuhan dan kebencian. Jangankan kita berpikir untuk memaksakan persamaan bagi semua. Biarlah setiap orang mengambil bagian dalam perannya di kehidupan ini dan kehidupan mendatang. (hd/liadmin)


Kamis, 01 September 2016

ISLAM, RUSIA, DAN AKHIR ZAMAN

oleh: Syaikh Imran Hosein

Krimea adalah semenanjung yang berada di sebelah Selatan Ukraina, menghadap ke Laut Hitam. Krimea berada di satu garis lurus dengan Konstantinopel (Istanbul) di sebelah Barat. Topik ini sangat penting karena mengenai politik dan ekonomi internasional. Dalam sudut pandang Islam, hal ini berkaitan dengan Eskatalogi Islam (ilmu akhirul jaman). Apakah ada hubungan antara Islam dan Rusia? Kami menunggu topik ini untuk dijelaskan oleh cendekiawan-cendekiawan Islam lainnya yang terhormat, sehingga suara kami mengenai hal ini tidak menjadi satu-satunya sudut pandang Islam.
Telah kami jelaskan berkali-kali mengenai hubungan antara Islam dan Rusia saat ini. Dan kami mengambil panduan dari Al Qur’an. Kami telah mengambil ayat-ayat Al Qur’an dan menjelaskannya dengan cara yang belum pernah dijelaskan sebelumnya. Respon dari dunia cendekiawan Islam adalah diam seribu bahasa. Mereka tidak mengatakan apakah penjelasan kami ini benar atau salah.
Dan oleh karena itu, untuk mengingatkan mereka sekali lagi, kami berikut ini akan menjelaskannya. Sudah barang tentu bahwa kami menggunakan metodologi dalam menggunakan Al Qur’an. Sebuah metodologi yang diajarkan oleh guru kami, Maulana Fazlurahman Anshari (ra). Beliau mengatakan bahwa Muslim tidak boleh mengambil satu ayat dalam Al Qur’an atau satu Hadist lalu mengurungnya untuk mencoba menarik sebuah kesimpulan. Namun, kita harus mengambil seluruh ayat-ayat Al Qur’an yang berkaitan dengan materi yang kita bahas. Dari situ kita akan menemukan sebuah sistem arti. Seperti kita mengamati bintang-bintang di angkasa, kita harus mengetahui bagaimana bintang-bintang itu berkaitan satu sama lain dalam rangka penggunaannya untuk navigasi di permukaan bumi. Bintang-bintang itu bukanlah sekedar penghias angkasa, namun berfungsi sebagai lampu, yang menerangi sekaligus memberikan kita panduan dan arahan. Demikian pula ketika kita menggunakan ayat-ayat Al Qur’an. Ketika kita mengetahui kaitan ayat satu dengan ayat lainnya, maka Al Qur’an akan berfungsi sebagai lampu, memberikan petunjuk, arahan dan panduan dalam menafsirkannya. Hal yang mengaitkan satu ayat dengan ayat lain sehingga menjadi satu kesatuan (Tauhid) disebut sebagai ‘sistem arti’.
Apakah ada keterkaitan antara Islam dan Rusia? Mari kita melihat ayat-ayat Al Qur’an;
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin [mu]; sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (Surah Al Maidah:51)
Apakah Al Qur’an membicarakan seluruh orang-orang Yahudi dan Nasrani? Ketika kita meihat totalitas ayat-ayat Al Qur’an, kita mendapatkan jawaban yang cepat. Sebagai contoh dalam Surat yang sama Allah (SWT) mengatakan;
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya kami ini orang Nasrani”. Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu [orang-orang Nasrani] terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, [juga] karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. (Surah Al Maidah: 82)
Jadi Allah subhanahu wa ta’la tidak mengatakan semua Yahudi dan Nasrani, ketika Dia berkata, “jangan mengambil Yahudi dan Nasrani menjadi teman dan sekutu!”
Marilah kita fokus pada ayat yang tadi. Apakah kami boleh bertanya pada anda? Siapakah orang-orang Nasrani yang dimaksud? Dimanakah mereka saat ini? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, dimanakah kita akan mencari jawabannya? Kita harus memulai semua pencarian (pengetahuan) kepada Al Qur’an. Inilah bukti bahwa Al Qur’an menjelaskan dirinya sendiri. Siapakah orang-orang Nasrani yang dengan mereka Muslim dapat berteman dan menjalin hubungan? Jika Al Qur’an dapat menjelaskannya, maka kita tidak perlu untuk mencari sumber lain di luar Al Qur’an.
Sebuah Surah di Al Qur’an menggunakan nama bangsa orang-orang Nasrani ini. Surah Al Ruum. Ruum. Siapakah orang-orang Ruum ini? Ada sebagian orang yang tanpa rasa malu mengatakan bahwa Ruum adalah Washington (Romawi), dan Ruum adalah NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara). Mereka ini adalah cendekiawan tanpa sebutir atom pengetahuan di kepala mereka.

Alif Laam Miim (1) Telah dikalahkan bangsa Ruum,(2) Surah Al Ruum: 1-2
Al Qur’an disini menggunakan kata dalam bentuk lama, sehingga ayat ini memberitahu kita mengenai kekalahan Bangsa Ruum sebelum ayat ini diturunkan.
… ‘lokasi (negeri) yang dekat’… (Surah AL Ruum:3)
Lokasi yang dekat dengan tempat dimana ayat ini diturunkan. Jadi tidak mungkin Roma/Romawi. Kapan Ruum dikalahkan?
… dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang (Surah Al Ruum:3)
Ini adalah sebuah nubuah dari Allah (SWT). Sebuah peristiwa di masa depan, tepatnya setelah ayat ini diturunkan. Kapan?
Dalam beberapa tahun. Bagi Allah-lah urusan ini (kemenangan Ruum). (Surah Al Ruum:4)
Siapakah Bangsa Ruum ini? Al Qur’an merujuk kepada Imperium Bizantium, yang memiliki ibukota di Konstantinopel. Catatan sejarah mengatakan bahwa Ruum telah dikalahkan oleh Imperium Persia dan kemudian dapat membalikkan keadaan dengan mengalahkan Persia dalam pertempuran selanjutnya.
Allah subhanahu wa ta’la yang menentukan dan memutuskan (segala sesuatunya). Dalam kontek ayat ini adalah kemenangan Bizantium terhadap musuhnya. Ayat ini juga mngingatkan kita dalam kontek politik dan hukum baik domestik maupun internasional, bahwa Allah subhanahu wa ta’la adalah pihak tertinggi dalam segala perkara, bukan pemerintah, IMF, maupun DK PBB. Kembali kepada kontek Bizantium;
… Pada saat sebelumnya, dan pada saat sesudahnya…
Allah subhanahu wa ta’la memberitahu kita bahwa Bizantium akan menang setelah dikalahkan musuhnya. Dan Allah subhanahu wa ta’la juga memberitahu kita bahwa di masa depan nanti Bizantium juga akan menang terhadap musuhnya (musuh Bizantium di akhir jaman).
Ada penafsir yang beranggapan bahwa kemenangan Bizantium yang kedua di masa depan adalah sebuah peristiwa penaklukan Mekah! Tidak! Bizantium takkan pernah menaklukan Mekah. Al Qur’an merujuk kepada kemenangan Bizantium, di masa lalu, dan yang akan terjadi lagi di masa depan. Kemenangan di masa lalu telah terpenuhi, namun kemenangan di masa depan belum terjadi.
Pada masa itu, Muslim bergembira atas kemenangan Bizantium,
Dan tentunya (sesuai dengan kalimat sebelumnya) pada masa yang akan datang Muslim juga akan bergembira atas kemenangan Bizantium.
Dengan jelas tanpa keraguan Al Qur’an telah mengatakan kepada kita siapa orang-orang Nasrani yang kita harus berteman secara positif dengan mereka. Dan hal ini bukanlah mengenai Imperium Otoman (hubungan antara Ottoman dan Nasrani Eropa Barat). Ottoman adalah sejarah buruk bagi Islam. Sehingga ini mengenai pertemanan Muslim dan Nasrani di saat sekarang.
Lalu siapakah mereka saat ini? Apakah ada Ruum di saat ini? Apakah Rusia adalah bagian dari Ruum? Barang siapa yang mengatakan tidak silahkan hidup di bulan dan jangan kembali lagi ke bumi! Rusia adalah bagian dari Ruum. Dan pada saat ini, Rusia memimpin Ruum (Federasi Rusia). Pada saat Ottoman menghancurkan Bizantium, pemimpin religius Nasrani Ortodox (Patriach) memindahkan ibukota Ruum dari Konstantinopel ke Moscow. Oleh karena itu konsekuensinya adalah seharusnya saat ini ada sebuah hubungan antara Islam dan Rusia. Sejarah telah bersimbah darah (antara Islam dan Nasrani Ortodox), dan akan ada lagi besok, anda bisa menyalahkan hal ini kepada Imperium Ottoman, jangan menyalahkan Al Qur’an.
Kembali lagi ke Surah Al Maidah ayat 51.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin [mu]; sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.)
Anda boleh menggunakan segala macam cara untuk memutar-mutar ayat ini, namun anda tetap tidak akan bisa mengubah kesimpulannya. Ini ada kesimpulan valid dan mutlak yang tidak bisa dikesampingkan. Hanya ada satu penjelasan mengenai hal ini. Kami mengetahui bahwa akan ada usaha-usaha lain dari para ulama dan cendekiawan Islam mengenai hal ini. Bahkan mereka berupaya dengan segala hal untuk memaksakan penjelasan mereka. Bahwa yang dimaksud oleh Allah subhanahu wa ta’la bukanlah semua Yahudi dan Nasrani. Lalu Yahudi dan Nasrani yang mana? Jawabannya ada di kalimat selanjutnya,
… Yaitu Yahudi dan Nasrani yang berteman dan bersekutu satu sama lain …
Dengan kata lain, Al Qur’an memprediksi adanya persekutuan Yahudi dan Nasrani di masa ini. Karena jika kita melihat sejarah, Yahudi dan Nasrani tidak pernah berteman. Mereka membenci Yahudi. Yahudi telah membunuh Tuhan mereka. Ketika aliansi Yahudi dan Nasrani muncul dalam permukaan sejarah. Allah subhanahu wa ta’la memerintahkan Muslim untuk tidak berteman dan bersekutu dengan mereka! Apakah aliansi Yahudi dan Nasrani ini telah terwujud? Orang-orang yang tidak mengetahui adanya aliansi ini mungkin adalah mereka-mereka yang jihad Amerika di Suriah. Saya tidak punya cukup waktu untuk menjelaskannya. Dan ada juga jihad Amerika di Libya, Chechnya, dan Yugoslavia. Muslim yang lain mengetahui perwujudan aliansi Yahudi Nasrani ini. Mereka telah muncul di panggung dunia. Mereka adalah Zionist Yahudi dan Zionist Nasrani. (Zionisme adalah gerakan untuk mendirikan negara Israel dan menjadikannya adikuasa dunia). Mereka adalah Aliansi Yahudi Nasrani Inggris Amerika. Mereka telah mengambil alih Inggris. Sehingga Inggris dapat menerbitkan ‘Deklasrasi Balfour’ di Tahun 1917, dasar penciptaan negara Israel. Mereka juga telah mengambil alih kekuasaan di Amerika Serikat. Sehingga AS kini menjadi pelindung Israel sekaligus menyiapkan Israel untuk menjadi adikuasa.
Merekalah yang menciptakan NATO sebagai tangan militer mereka. Merekalah orang-orang yang melanggar setiap hukum, baik hukum domestik dan internasional untuk mencapai tujuan-tujuan mereka. Mereka menyuruh anda untuk mentaati hukum yang mereka langgar! Mereka menggunakan tipu daya dan kebohongan di media massa. Merekalah yang kini menguasai kekuasaan dunia. Mereka ingin mendirikan satu pemerintahan dunia (pemerintahan universal). Apa konsekuensinya apabila Muslim menjalin hubungan dan persahabatan dengan mereka?
Saya tidak tahu apa yang terjadi di dunia Islam? Mereka tampaknya begitu bahagia berdakwah mengenai ‘pisang goreng’ kepada umat! Membuat Muslim terpedaya menikmati ‘riba’ (hutang berbunga). Ketika musuh Islam sedang berupaya menguasai seluruh jagat! Diamnya ulama dan cendikiawan Muslim begitu dahsyat dan sangat memalukan.
Aliansi Yahudi Nasrani ini yang telah menciptakan Negara Israel. Merekalah yang membina dan melindungi Israel. Dan menurut Ilmu Akhir Jaman, mereka akan mendirikan pemerintahan dunia secara universal dan memberikannya kepada Negara Israel. Mengapa mereka menginginkan Israel menjadi adikuasa? Kami semua mengetahuinya kecuali mereka yang melakukan jihad Amerika di Suriah, mereka tidak punya waktu untuk mengkaji Al Qur’an.
Mereka ingin Israel menjadi adikuasa supaya pada saat nanti seorang pemimpin Israel akan muncul dan mengklaim dirinya sebagai Al Masih (juru selamat). Nabi Muhammad (SAW) mengatakan ciri-ciri orang tersebut; beliau mengatakan bahwa dia adalah keturunan Yahudi. Bukan sebuah sistem! Bukan sebuah tatanan! Beliau mengatakan bahwa dia adalah seorang anak muda Yahudi. Bertubuh tegap. Berambut keriting. Yahudi Ortodok memiliki jambang keriting. Dia akan mengklaim dirinya sebagai Al Masih. Namun realitasnya dia adalah ‘Al Masih Al Dajjal.’
Kita semua mengetahui hal ini namun mereka tidak. Mereka terlalu sibuk melakukan jihad Amerika. Mereka dibayar Arab Saudi dan dipersenjatai oleh NATO. Mereka meminta bantuan Angkatan Udara NATO untuk menguasai langit Libya (No Fly Zone) sehingga mereka dapat menyerang dari darat untuk menggulingkan Kadafi dan menaklukan Libya. Tanpa bantuan NATO mereka takkan bisa merebut Libya. Mereka meminta bantuak kepada musuh Islam. Mereka bersekutu dengan pihak-pihak yang telah ‘diharamkan’ Allah subhanahu wa ta’la bagi Muslim untuk menjadi teman. Mereka menklaim diri mereka sebagai ‘mujahidin’. Tidak mereka itu adalah tentaranya Dajjal.
Beginilah Al Qur’an menjelaskan apa yang terjadi saat ini. Jangan menjadi teman mereka, jangan menjadi sekutu mereka. Apakah dunia Islam dengan ulama dan cendekiawan mereka mengetahui ayat ini? Bahwa Allah subhanahu wa ta’la mengharamkan Muslim untuk berteman dan bersekutu dengan Aliansi Yahudi Nasrani Inggris Amerika?
Berapa harga yang harus kita bayar? Jika kita melanggar Syariat dengan menjadi teman dan sekutu mereka? Apa yang harus kita bayar jika kita menjadi kaki tangan mereka? Sebagai contoh, merekalah yang menghancurkan Kilafah dan menggantikannya dengan sistem negara demokrasi sekuler. Dimana Allah subhanahu wa ta’la tidak lagi ‘Al Akbar’ namun rakyatlah yang kini menjadi ‘Al Akbar’. Negara-negara sekuler ini bergabung dalam PBB dimana mereka menjadikan DK PBB ‘Al Akbar’ di muka bumi.
Mereka pula yang mengganti sistem moneter dinar dan dirham menjadi sistem moneter uang kertas yang palsu dan tak memiliki nilai intrinsik. Sistem moneter yang menghisap kita! Sistem perbankan kini menguasai asupan dan distribusi uang, dan mereka melakukannya dengan riba. Berapa harga yang harus kita bayar untuk ini? Mereka pula yang mengganti sistem ekonomi yang jujur dan adil dengan sistem ekonomi yang berbasis penipuan dimana pasar menjadi sarang ular dan pencuri yang berlabel free trade dan globalisasi.
Berapa harga yang harus kita bayar untuk ini? Saya tidak bertanya bagaimana kita melakukannya (ulama mungkin akan berkelit)? Saya menanyakan apa yang harus kita bayar jika kita melakukannya?
… Barang siapa yang melakukannya (menjadi teman dan sekutu mereka; mengikuti cara-cara mereka) kalian sekarang menjadi ‘bagian’ dari mereka…
Inilah yang harus kita bayar! Kehilangan ke Islaman kita.
…Tentunya Allah subhanahu wa ta’latidak menyediakan panduan bagi orang-orang yang ‘zalim’(licik).
Beginilah keadaan dunia saat ini, dunia Nasrani terbagi menjadi dua. Yang satu menjadi sekutu Yahudi dan Allah (SWT) melarang kita untuk menjadi teman dan sekutu mereka. Yang satu lagi, yang menjadi musuh Yahudi, Al Qur’an merujuk mereka sebagai Ruum, Allah subhanahu wa ta’la memerintahkan kita untuk menjadi teman dan sekutu mereka dalam memerangi Yahudi. Dan ketika mereka menang maka kita akan turut bergembira dan merayakannya.
Nah sekarang dengan penjelasan di atas, kita dapat membahas topik kita dengan baik dan benar. Al Qur’an telah mememerintahkan kita untuk memiliki hubungan yang baik dengan Ruum atau Rusia pada saat ini. Sehingga seharusnya dunia Islam berusaha untuk memenuhinya. Peradaban Islam seharusnya memiliki kebijakan diplomatik yang bersahabat dengan mereka. Namun kenyataannya, catatan sejarah justru mengatakan hal yang berlainan/berlawanan.
Tidakkah aneh menurut anda, bahwa Imperium Ottoman yang merasa dirinya Islam, selama 500 tahun melancarkan jihad abadi kepada Ruum? Dan sementara itu, Imperium Ottoman menjalin hubungan yang baik dengan Nasrani Barat! Mereka bersahabat dengan Inggris dan Perancis. Diplomat mereka fasih berbahasa Perancis. Ottoman selalu melancarkan perang kepada orang-orang Ruum! Menyebarkan kebencian dan permusuhan dengan Ruum. Hal ini sangat aneh dan misterius bukan? Siapakah yang menabuh genderang sehingga Imperium Ottoman menari mengikuti iramanya? Siapakah yang telah menanamkan benih yang tumbuh menjadi duri sehingga Islam tidak memiliki hubungan yang baik dengan Ruum?
Kami telah berkali-kali menyampaikan hal ini pada ceramah-ceramah kami sebelumnya? Ottoman telah melancarkan peperangan dengan Rusia berkali-kali. Begitu banyak sehingga kita tidak bisa menghitungnya. Konsekuensinya adalah terciptanya kebencian Rusia terhadap dunia Islam. Tidak jika Rusia memiliki sikap yang bermusuhan terhadap Muslim di sekitar mereka. Bagaimana Rusia dapat memiliki anggapan yang baik terhadap Islam jika ibukota Islam (Imperium Ottoman) melancarkan perang terhadap mereka?
Dan Ottoman tidak merasa cukup dengan perang saja. Mereka melakukan hal yang lebih keji dari itu! Mereka menangkap wanita-wanita Rusia. Menjadikan mereka harim-harim Sultan. Sultan tidak menikahi mereka, namun dia memiliki begitu banyak harim anda tidak bisa menghitungnya. Mereka juga menangkap anak-anak laki-laki Rusia. Mendidik dan mencuci otak mereka. Mereka dijadikan Muslim dan dimasukkan ke dalam pasukan elit Ottoman, pasukan Jannisary. Sehingga anak-anak Ruum mereka gunakan untuk memerangi Ruum! Hal-hal ini seperti menambahkan garam di luka Rusia.
Apakah hal-hal ini dilakukan dengan perencanaan yang matang? Sehingga dampaknya adalah Islam tidak dapat membina hubungan baik dengan Rusia di masa yang akan datang? Apakah sebuah kebetulan, ketika Ottoman menaklukan Ruum, mereka mengubah Kathedral Hagia Sofia menjadi Masjid? Kathedral yang paling diutamakan di dunia Nasrani Ortodox yang telah menjadi pusat kegiatan keagamaan mereka selama 1000 tahun. Sebuah tindakan berdosa yang sangat memalukan, pembangkangan terhadap contoh dari Rasulullah (SAW) dan Kalifah Umar Al Faruk (ra). Saya tidak bisa menemukan satupun ulama dan cendekiawan Islam yang sependapat dengan saya mengenai hal ini! Saya merasa malu memiliki pemimpin seperti Sultan Muhammad Fatih! Tidak heran jika Turki telah mencekal saya! Muslim Turki kini tidak bisa mendengarkan ceramah-ceramah saya! Video-video saya di internet telah mereka banned!
Turki takut, karena gelembung-gelembung telah pecah. Mereka bisa membunuh orang namun mereka tidak bisa membunuh kebenaran. Mereka membunuh saya dengan pencekalan mereka. Bahkan Mossad Israel kini memahaminya, bahwa mereka tidak bisa membunuh orang untuk membunuh kebenaran! Kebenaran akan menang di suatu saat nanti, kebenaran tidak bisa dikalahkan. Kebenaran mengenai Ottoman yang memalukan telah tercatat di buku sejarah dan kini mulai menyeruak ke permukaan.
Dan mereka terus melanjutkannya. Mereka tidak cukup jika Rusia memiliki kebencian terhadap dunia Islam. Ketika orang-orang Mongol merangsek ke Barat, mereka telah membawa orang-orang Tartar ke Krimea. Tartar menetap di Krimea. Mereka menangkapi orang-orang Rusia untuk dijual sebagai budak di Imperium Ottoman! Mereka telah melakukan hal ini selama ratusan tahun dan berlanjut hingga saat ini. Islam macam mana yang telah melegalkan perbudakan dimana Muhammad shalallahu alaihi wassalam telah mengatakan bahwa Islam ada di dunia ini untuk memberantas perbudakan! Hina, hina dan hina bagi Imperium Islam, seharusnya mereka tidak menggunakan nama ‘ISLAM’.
Inilah inti dari argumen saya, dan kini kita berada di situasi dimana Al Qur’an memerintahkan kita untuk memiliki hubungan yang baik dengan Rusia, namun kenyataannya, sejarah telah mencatat sebaliknya (Permusuhan Imperium Ottoman dengan Imperium Russia). Jadi mana yang benar? Apa penjelasannya?
Jawabannya adalah bahwa Zionist mengetahui dengan baik bahwa musuh terbesar mereka bukanlah dunia Islam namun Rusia! Karena Muslim telah lalai dengan panduannya. Hal ini tercatat di Al Qur’an, di ayat tentang tenggelamnya Fir’aun.
Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas [mereka]; hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri [kepada Allah]”. (90)
Apakah sekarang [baru kamu percaya], padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (91)
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (92)
Ketika tenggelam Fir’aun sadar bahwa dirinya bukanlah Tuhan, lalu dia menyatakan keimanannya kepada Allah subhanahu wa ta’la padahal sebelumnya dia adalah seorang pembangkang yang sangat arogan kepada Allah subhanahu wa ta’la. Allah subhanahu wa ta’la telah memelihara jasad Fir’aun ketika ia tenggelam agar dapat ditemukan di akhir jaman untuk menjadi tanda bagi orang-orang yang hidup di akhir jaman. Namun kebanyakan orang terlalu sibuk untuk memahami tanda-tanda yang diberikan Allah subhanahu wa ta’la. Terlalu sibuk mengejar dunia agar tidak terjebak di kemacetan jalan di pagi hari!
Tubuh Fir’aun (Ramses II) telah ditemukan di Tahun 1896, tepat pada saat diresmikannya ‘Gerakan Zionisme’ di Paris. Tidak ada yang menawarkan apa maksud tanda Allah mengenai ditemukannya jasadnya, kecuali bahwa, itu adalah sebuah mukjizat, bahwasanya ini adalah pemenuhan janji Allah.
Namun dengan Eskatologi Islam kami dapat menawarkan pemahaman yang baru mengenai hal ini. Bahwa tanda ini lebih dari sekedar pemenuhan janji suci Allah. Badan Fir’aun (Ramses II) ditemukan di Tahun 1898 bersamaan dengan berdirinya Gerakan Zionisme. Konsekuensi dari berdirinya Gerakan Zionisme berarti bahwa sejarah akan terulang kembali.
Ini adalah pandangan kami, dan kami selalu menyatakan, “Jangan pernah menerima pandangan kami jika anda tidak mempercayainya!” Sampai anda yakin dan percaya bahwa apa yang kami katakan ini benar (melalui sebuah pencarian yang anda lakukan sendiri). Ini adalah penghormatan yang kami berikan kepada mereka yang memiliki intelek. Kami tidak pernah mengatakan, “Jangan dengarkan orang ini, orang itu!” Kami tidak melakukan itu kepada murid-murid kami!
Pertarungan antara kekuatan dan kekuasaan dari para penindas arogan, dengan mereka-mereka yang tertindas yang tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan (Musa as dan Banu Israil). Pada saat ditemukannya jasad Fir’aun itulah, yaitu pada Tahun 1896, hitungan mundur dari akhir jaman telah di mulai.
Di Tahun 1902, Gerakan Zionisme berkumpul di Paris dalam rangka mengatur plot penghancuran Imperium Ottoman. Bukankah Perancis adalah teman dekat Ottoman? Dan Inggrispun demikian?
Mereka membutuhkan waktu selama 6 tahun untuk merealisasikannya. Di Tahun 1908, mereka melancarkan revolusi berwarna di Imperium Ottoman, yang berhasil menggulingkan Sultan (Kalifah), Abdul Hamid mereka paksa turun. Revolusi yang dipimpin oleh orang-orang nasionalis Turki (The Young Turk dan Mustafa Kamal), yang hasilnya adalah negara sekuler demokrasi.
Setahun kemudian, di Tahun 1909, Inggris dan Perancis menawarkan persekutuan dengan Rusia. Sebuah Tritente, mengapa? Karena mereka ingin menskak mat Imperium Ottoman. Rusia begitu membenci Imperium Ottoman sehingga Imperium Ottoman tidak bisa bersekutu dengan sekutu-sekutu Rusia. Imperium Ottoman kemudian menggandeng Imperium Jerman dalam memerangi Tritente Inggris Perancis Rusia. Perang Dunia 1 ada di depan mata!
Dalam Tritente tersebut, Inggris dan Perancis menawarkan Konstantinopel kepada Rusia. Dan Rusia bergitu senang, karena Konstantinopel adalah ibukota spiritual mereka, tempat dimana Hagia Sofia berada. Rusia telah masuk ke dalam perangkap Zionist. Dan ketika Perang Dunia 1 berlangsung, dan tentara Rusia berada dalam jarak pandangan mata ke Konstantinopel, Inggris, Perancis dan Amerika Serikat mendalangi revolusi berwarna di Moscow, ‘Revolusi Bolshevik’ yang digawangi oleh orang-orang Yahudi Rusia yang terjadi di Bulan Oktober 1917.
Begitu orang-orang Bolshevik menguasai pemerintahan Rusia, mereka segera menarik pasukan Rusia dari Ottoman. Mengapa demikian? Karena Revolusi Bolshevik adalah revolusi Zionist, dan Zionist tidak ingin Rusia untuk mendapatkan kembali Konstantinopel. Hal ini karena Rusia adalah musuh utama Zionist di dalam upaya mereka untuk mendirikan Negara Israel di Timur Tengah.
Ketika para Bolshevik menguasai Rusia mereka segera melancarkan ‘Revolusi Komunis’ di Rusia dan menciptakan Uni Soviet. Revolusi Rusia memberi banyak manfaat di bidang ekonomi dimana pada saat ini, Federasi Rusia dan negara-negara eks Uni Soviet menginginkan kembali ke dalam sistem sosialisme ketimbang sistem ekonomi yang berbasis kapitalisme. Namun komunisme adalah pil pahit berselaput gula. Sistem ekonomi sosialisme adalah permukaan yang terlihat manis namun kepahitannya adalah fakta bahwa rezim komunis melakukan perang besar-besaran terhadap agama secara umum dan kepada Ruum (Nasrani Ortodox) secara khusus. Pada saat Negara Israel merdeka di Tahun 1948, adalah Uni Soviet yang melakukan imigrasi (eksodus) orang-orang Yahudi di wilayah Uni Soviet ke Israel, sementara di depan negara-negara Arab Uni Soviet berlagak seperti teman dekat.
Di Tahun 1954, 6 tahun setelah Israel, sesuatu yang menarik dan mencurigakan terjadi. Pemimpin Uni Soviet, Nikita Kruschev, seorang etnis Ukraina, memindahkan wilayah Krimea dari wilayah Rusia ke Ukraina. Krimea telah menjadi wilayah integral Rusia selama ratusan tahun. Dan dia melakukannya secara sepihak tanpa meminta pendapat dari warga Rusia maupun warga Krimea sedemikian sehingga warga Krimea tidur sebagai orang Rusia di malam hari, dan ketika mereka bangun keesokan harinya, tiba-tiba mereka menjadi warga Ukraina. Mengapa Uni Soviet memindahkan wilayah Krimea dari Rusia ke Ukraina di Tahun 1954? Banyak orang-orang Rusia yang tidak dapat memahami hal ini hingga saat ini. Namun kami dapat menjelaskannya dengan Ilmu Akhir Jaman.
Pemindahan Krimea ke Ukraina memiliki tujuan untuk mensabotase Rusia dengan Islam seperti yang mereka lakukan di Tahun 1917-1918 yaitu menarik mundur pasukan Rusia yang sedang dalam tahapan invasi ke Konstantinopel. Zionist melalui Uni Soviet melakukan antisipasi dengan apa yang telah mereka rencanakan di masa depan. Dimana suatu saat nanti, Ukraina akan menjadi pro Barat dengan revolusi damai. Hal ini akan menaruh pisau di leher Rusia karena Armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia bermakas di Krimea, Pangkalan Angkatan Laut Rusia telah berada di Sevastopol Krimea selama 300 tahun.
Sekarang dalam sudut pandang Ilmu Akhir Jaman kita dapat membahas mengenai Islam, Rusia dan Krimea. Di akhir Bulan Februari 2014, terjadi sebuah revolusi di Ukraina. Mereka membayar berandal dan kriminal untuk menggawangi revolusi ini. Mereka membayar kriminal untuk melakukan demontrasi di jalanan dan juga sniper untuk menembaki massa dan polisi dengan membabi buta. Kedengaran familiar bukan? Lalu mereka juga membayar tentara bayaran. Hal ini terjadi juga di Venezuela pada saat yang bersamaan, untuk menggulingkan pemerintahan dan menggantinya dengan pemerintahan yang pro Barat, pro IMF.
Setelah selama 3 bulan melakukan demonstrasi dan anarki di Ukraina, presiden Ukraina, Yanukovich dipaksa untuk meninggalkan negaranya. Mereka telah mengambil alih pemerintahan Ukraina dan menunjuk diri mereka sendiri sebagai pemerintah. Konsekuensinya adalah Krimea menjadi wilayah Ukraina yang pro Barat sehingga Barat dapat menaruh pisau di leher kekuatan militer Rusia, mengingat Pangkalan Armada Laut Hitam Rusia berada di Krimea. Rusia tidak lagi dapat disebut sebagai super power jika kehilangan Armada Laut Hitamnya yang merupakan armada laut yang bersenjatakan peluru kendali nuklir. Jika Rusia kehilangan Krimea maka kredibilitas Rusia sebagai super power akan terpatahkan. Ingat tadi, pemindahan Krimea ke Ukraina di Tahun 1954 dan kini revolusi berwarna di Ukraina di Tahun 2014?
Apa yang dilakukan Rusia? Apa respon dari Rusia terhadap revolusi berwarna di Ukraina? Kita dapat melihatnya beberapa hari ini bahwa yang dilakukan Rusia adalah sebuah pukulan telak terhadap para Zionist dalam sejarah mereka selama tiga ratus tahun. Dari sebelumnya Rusia telihat terpojok dan lemah, kini atas respon mereka di Krimea Rusia tampak menjadi lebih kuat. Dunia multipolar terjadi tepat di depan mata kita. Amerika Serikat tidak lagi superpower.
Posisi Rusia di Krimea sejak Tahun 1954 hingga saat ini adalah suatu hal yang problematik. Kadang-kadang Ukraina mengancam untuk mengakhiri kontrak sewa pelabuhan Sevastopol. Namun dengan melakukan revolusi balik melalui referendum di Krimea dimana mayoritas penduduknya telah memilih reunifikasi dengan Rusia. Rusia tidak hanya melepas cengkeraman pisau Zionist terhadap kekuatan militer Rusia namun kini setelah Krimea menjadi wilayah Rusia, kekuatan militer Angkatan Laut Rusia dengan arsenal nuklirnya dapat diproyeksikan ke Barat dan Timur Tengah (Israel) tanpa halangan apapun.
Imran Hosein mengucapkan selamat dan bergembira atas kemenangan Rusia di Krimea, dan sudah sepatutnya Muslim di seluruh dunia merayakan kemenangan Rusia ini. Mereka yang tidak merayakannya adalah Muslim yang melakukan jihad Amerika di Suriah dan juga jihad Amerika dalam profesi mereka yang pro Barat. Pejuang-pejuang Dajjal, darimana kamu mendapatkan senjata-senjata kamu? Senjata-senjata canggih yang kamu gunakan? Apakah kamu yang membuatnya sendiri? Atau musuh-musuh Islam yang memberikannya kepadamu? Dan kamu mengatakan telah melakukan jihad?
Kekalahan Barat di Krimea begitu telak dan memalukan sedemikian sehingga mereka hanya dapat merespon dengan memberlakukan sangsi kepada Rusia. Setidaknya 15 orang pejabat Rusia terkena sangsi tidak dapat melakukan perjalanan keluar negeri dan pembekuan rekening bank mereka. Aneh karena mereka tidak memiliki rekening bank di luar negeri! Sangsi Zionist yang mereka lancarkan melalui Uni Eropa, khususnya Jerman menjadi bahan kekonyolan di Rusia. Inikah respon dari Uni Eropa dan NATO yang perkasa itu? Sangsi kepada hanya segelintir orang? Mungkin kita akan melihat eskalasi sangsi-sangsi ini di kemudian hari.
Rusia telah merespon hal ini secara tegas bahwa ‘mata dibalas mata’, Rusia bukanlah Libya, Rusia bukanlah Iran. Rusia berteman baik dengan China. Jika kalian memberlakukan sangsi kepada kami, maka kami memiliki kapasitas untuk membalasnya. “Seperti kalian yang melukai kami, kami akan melukai kalian!” –Vladimir Putin.
Begitu memalukannya kekalahan Zionist di Krimea, mereka tidak memiliki alternatif lain untuk membalas kecuali dengan memberlakukan sangsi kepada Rusia, dan Rusia dengan tegas akan membalasnya. Perang sangsi finansial dan ekonomi antara AS dengan Rusia memberikan kita kesempatan. Bukan kesempatan kepada pemerintah (di dunia Islam), karena mereka dikuasai Zionist. Kesempatan untuk Islam, untuk Muslim. Kesempatan untuk dinar dan dirham.
Ketika mereka memberlakukan sangsi, maka yang bekerja adalah sistem perbankan (kartu pembayaran Visa dan MasterCard). Rusia tidak akan dapat melakukan jual beli dengan Barat, karena pembekuan kartu pembayaran dan perbankan yang menolak uang Rusia. Jika Rusia dan China memperbolehkan dinar dan dirham sebagai uang yang legal, maka itu adalah kesempatan bagi Muslim sebagai jalan keluar dari sistem moneter internasional.
Sekarang kita sampai di akhir ceramah. Fakta bahwa Rusia tidak berdiam diri namun berdiri dan melawan Zionist di Krimea, maka anggapan bahwa Rusia adalah bagian dari Zionist adalah ilusi. Dan lebih dari itu. Konfrontasi di Krimea adalah awal dan dasar dari ‘Al Malhama’. Karena Zionist memiliki obsesi yang keras kepala untuk menguasai dunia. Tidak masalah bagi mereka jika untuk mencapai keinginan itu berapapun harganya. Jika mereka harus melakukan ‘Perang Dunia III’ (perang nuklir) dengan Rusia, mereka akan melakukannya, walaupun itu berarti menghancurkan seluruh manusia. Zionist tidak memiliki pikiran yang mandiri, pikiran mereka dikuasai Dajjal. Ingat, mereka ini penyembah berhala.
Sekarang situasi kita telah menuju ke ‘Armageddon’ atau sesuai dengan perkataan Rasulullah shalallahu alaihi wa alihi wasallam, ‘Al Malhama’, yaitu perang terbesar di sepanjang sejarah kemanusiaan. Sementara dunia Islam sedang mengajarkan ‘kacang goreng’ kepada umat, kami memperingatkan umat bahwa sekarang kita berdiri di ambang ‘Al Malhama’.
Berdasarkan Hadist dari Sunan Abu Dawud;
Mu’adh ibn Jabal berkata: Rasulullah (sallalahu ‘alaihi wa sallam) berkata:
Mekarnya (tersohor) Jerusalem akan terjadi ketika Madinah terpuruk; terpuruknya Madinah akan terjadi ketika perang besar datang; hasil dari perang itu adalah penaklukan Constantinople; dan ketika Constantinople berhasil dikuasai maka Dajjal (Anti Kristus) akan datang (wujud). Dia (Rasulullah) kemudian menepuk paha atau pundak orang yang diajak bicara dan berkata: Ini benar seperti halnya kamu ada disini (maksudanya Mu’aadh ibn Jabal). (Sunan Abu Daud)
Peristiwa-peristiwa telah tersusun berdasarkan kronologis di atas. Yang pertama Jerusalem telah menjadi pusat percaturan politik dunia. Negara Israel kini menjadi pihak yang didengarkan oleh negara-negara dunia.
Yang kedua kini Medinah menjadi reruntuhan, yang berarti tidak menjadi pihak yang didengar oleh dunia.
Dan kini yang ketiga, sesuai dengan hadist di atas, adalah Al Mahama (Armageddon, Mahabarata, Kiamat Kecil). Ketika Al Malhama terjadi, dan akan terjadi sebentar lagi. Berapa cepat? Sebentar lagi. Kapan? Hanya Allah yang tahu. Ketika Al Malhama terjadi, maka ini menjadi tanda, bagi Muslim Algeria, Maroko dan Tunisia, untuk bergabung dengan kontingen tentara yang akan menaklukan Konstantinopel. Mengapa demikian? Karena itulah yang diperintahkan oleh Muhammad shalallahu alaihi wassalam.
Ketika saya datang ke Moscow, pada Juli 2013, saya memberitahukan mereka (Rusia atau Nasrani Ortodox Timur) mengenai penaklukan Konstatinopel oleh Pasukan Muslim di masa depan, yang dinubuahkan oleh Nabi shalallahu alaihi wassalam.
Pernyataan saya ini menjadi penyebab saya dicekal oleh Turki, karena mereka tidak ingin Muslim di Turki mengetahui bahwa penaklukan Konstantinopel belum terjadi. Bahwa penaklukan itu hanya akan terjadi di Akhir Jaman. Jangan datang kepada saya dengan sampah yang menyatakan bahwa penaklukan Konstantinopel telah terjadi oleh Sultan Muhammad Fatih. Tidak, itu tidak benar (berdasarkan Hadist Nabi).
Gereja Ortodox di Moscow tidak terkejut mendengar pernyataan saya, karena mereka memiliki nubuah yang sama di Eskatologi Nasrani Ortodox. Eskatologi Islam menubuahkan penaklukan Konstantinopel oleh Pasukan Muslim di Akhir Jaman. Dan Eskatologi Nasrani Ortodox juga menubuahkan penaklukan Konstatinopel oleh Pasukan Nasrani Ortodox (Rusia) di Akhir Jaman. Dan lebih dari itu, Nabi shalallahu alaihi wassalam juga menubuahkan terwujudnya Aliansi Militer Muslim dan Ruum di Akhir Jaman.
Sekarang bidak-bidak catur telah diletakkan di papan. Dan bidak catur yang telah dijalankan terjadi beberapa hari yang lalu. Ketika Rusia menguasai Krimea. Mengapa Krimea begitu penting di Akhir Jaman?
Anda tidak perlu gelar S3 untuk mengetahui bahwa perang besar ada di depan mata. Perang nuklir ini akan berlangsung sampai tetes darah terakhir. Penggunaan ribuan hulu ledak nuklir akan membunuh sebagian besar umat manusia. Dan tampaknya hal itu dapat dipahami karena umat manusia di Akhir Jaman telah berpaling dari Allah. Anda tidak perlu bergelar S3 untuk memahami hal ini.
Radiasi dan asap yang terjadi akibat ledakan ribuan hulu ledak thermonuklir akan menutupi atmosfir. Sedemikian hebat sehingga Nabi shalallahu alaihi wassalam mengatakan bahwa burung tidak akan bisa terbang. Konsekuensinya adalah bahwa radio elektronik akan hancur. Peluru kendali, pesawat tempur, rudal jelajah, dll, tidak akan berfungsi. Setelah Al Malhama terjadi, perang akan dilancarkan di darat dan di laut. Dan ketika hal itu terjadi, maka hanya ada satu jalan lurus dari Krimea ke Konstantinopel. Armada Laut Hitam Rusia akan mengambil jalur laut, sedangkan jalur darat akan diambil oleh Tentara Muslim. Zionist tidak akan dapat mencegah kampanye militer ini.
Sementara itu, di saat ini, biarkan saja cendekiawan-cendekiawan Muslim tertidur lelap, sedemikian lelapnya bahkan mereka mendengkur! Mereka akan membayarnya dengan mahal.
Rasulullah (saw) menyanjung tentara Muslim yang menaklukan Konstantinopel, beliau juga menyanjung Amir yang memimpin tentara itu: “Ketahuilah bahwa kalian (Muslim) akan menaklukan Constantinople. Betapa hebatnya pemimpin kalian, betapa hebatnya pasukan itu!” (Musnad, Imam Ahmad)
Perhatikan bahwa saya selalu mengatakan Konstantinopel (bukan Istanbul). Mustafa Kamal yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Istanbul dan Muslim Turki yang menyembahnya silahkan ke laut saja kalian. Jika Nabi (SAW) telah menyebut kota itu Konstantinopel kalian tidak akan bisa mencegah Muslim untuk tetap menyebutnya demikian, karena itu sunnah!
Ketika Konstantinopel sudah ditaklukan, maka tulang punggung NATO pun akan hancur. Armada Laut Hitam Rusia akan dapat memasuki Laut Mediterania dan itu akan menjadi malapetaka bagi Israel dan Arab Saudi. Mari kita panjatkan doa, agar hal ini menjadi mudah bagi kita, memberikan nur kepada Muslim untuk melihat dan memahami hal-hal yang mereka tak dapat melihatnya. Memberikan Muslim tulang dari besi untuk dapat mempertahankan kebenaran, apapun konsekuensinya, amiin.